Dalam mata pelajaran Arsitektur Vernakular, saya bersama teman-teman saya berkesempatan untuk mengunjungi Pekon Hujung yang terdapat di Liwa Lampung Barat, perlu diketahui Pekon dalam bahasa indonesia artinya adalah Desa. Dalam kesempatan itu kami mencari info tentang apa saja yang sekiranya masih berhubungan dengan arsitektur, dan dalam kesempatan itu saya sendiri mengambil topik Tipologi pada denah rumah tinggal mereka.
Oke langsung saja, kita kenalan dari Pekon Hujung itu sendiri.
Pekon Hujung, Liwa
Pekon Hujung, Liwa
Letak Pekon Hujung Liwa
Sumber : Google maps
Sumber : Google maps
Pekon / desa hujung liwa secara geografis terletak diujung utara Kabupaten Lampung barat, lebih tepatnya berada di Liwa, Kecamatan Belalau, Kabupaten Lampung barat. Pekon Hujung ini berbatasan dengan Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan, yang merupakan bagian dari provinsi Sumatera Selatan. Pekon yang terdiri dari 1300 kepala keluarga ini memiliki 8 pemangku / dusun.
Pekon ini masih memiliki banyak pribumi asli dari Lampung dengan sedikit sekali pendatang dari luar Lampung, keaslian penduduk menjadikan bangunan-bangunan di desa itu memikili tipologi yang sama. Suhu di sana relatif dingin karena daerahnya yang merupakan perbukitan dan berada di bawah kaki Gunung Pesagi yang juga merupakan salah satu gunung tertinggi di Lampung. Butuh waktu sekitar 30 menit dengan kendaraan bermotor untuk menempu perjalanan dari Liwa ke Pekon Hujung.
Rumah Tradisional Pekon Hujung
Sistem gotong royong yang masih melekat pada Pekon Hujung membuat pembangunan rumah yang ada masih menggunakan tenaga asli dari warga daerah tersebut. Masing-masing anak yang menikah umumnya langsung membuat rumah tinggal baru di sekitar rumah orang tua laki-laki kecuali untuk anak pertama laki-laki karena langsung mewarisi rumah dari orang tuanya. Hal ini membuat tetangga pada setiap rumah masih merupakan satu kerabat.
Arsitektur tradisional Pekon Hujung ini masih banyak yang asli walaupun ada juga beberapa rumah yang telah direnovasi oleh penghuninnya, rumah tradisionalnya berbentuk rumah panggung dengan material klutum (kayu pohon cemara) seabgai struktur utama rumah, dinding dan lantai menggunakan kayu marti (kayu tenam).

Rumah panggung Pekon Hujung
Sumber : Savero, 2019
Susunan Kavling Rumah Tradisional Pekon Hujung
Kavling pada
rumah tradisional Pekon Hujung ini tidak sama seperti kavling pada desa atau
pemukiman pada umumnya yang biasanya acak-acakkan tidak teratur. Kavling rumah
tradisional di Pekon Hujung terlihat lebih rapi dari pembagian kavling pada
desa-desa lain. Pembagian
kavling rumah dulunya dibuat oleh 4 suku utama dan berdasarkan
kelompok-kelompok adatnya.
Area Pekon/Desa yang dilihat dari google
maps
Sumber : Google Maps
Sumber : Google Maps
Pembagian wilayah berdasarkan kelompok adatSumber : Arzandi, 2019
Denah Rumah Tradisional Pekon Hujung
Denah tiap-tiap
rumah pada umumnya memiliki orientasi dan bentukkan yang sama namun berbeda
pada penyusunan ruangnya saja, untuk rumah Pak Indra Suwandi (40 thn) yang
merupakan warga asli Pekon Hujung
bentukkan denahnya bisa dilihat pada gambar 4, sirkulasi denah rumahnya
berfokus pada area tengah, dan hanya terdapat satu lantai saja namun fungsi
pada area depan berubah yang awalnya penerima tamu menjadi kamar anak pertama,
sementara Pak Syuhroni (50 thn) bisa dilihat pada gambar 5 terdiri dari dua
lantai, dan memiliki sirkulasi utama pada bagian kiri bangunan, rumah yang awalnya
rumah panggung ini, diubah menjadi dua lantai menyesuaikan dengan kebutuhan Pak
Syuhroni, sama seperti pak Syuhroni yang menambah satu lantai di bagian bawah
bangunan Pak Mulyono (33 thn), juga menambah satu lantai pada rumahnya,
sirkulasinya pun sama berfokus pada sisi kiri bangunan, hanya berbeda pada
denah lantai pertamanya saja.
Denah rumah Bapak Indra Suwandi
Sumber : Arzandi, 2019
Sumber : Arzandi, 2019
Gambar 5. Denah rumah Bapak Syuhroni
Sumber : Alfian Fahmi, 2019
Sumber : Alfian Fahmi, 2019
Denah rumah Bapak Mulyono
Sumber : Alfian Fahmi, 2019
Sumber : Alfian Fahmi, 2019
Denah kolom rumah panggung Pekon Hujung
Sumber : Arzandi, 2019
Sumber : Arzandi, 2019
Terima kasih,Semoga Bermanfaat
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
ٱلْعَٰلَمِين
0 Komentar